Rabu, 13 Mei 2009

Jenis ISP di Gprs


Jenis ISP di GPRS

ISP adalah perusahaan yang memberikan sambungan ke internet untuk para individu dan perusahaan. Salah satu bentuknya yaitu terhubung ke ISP lewat line telepon menggunakan komputer dan modem (cara seperti ini sudah mulai ditinggalkan karena kecepatannya tidak memadai). Sang ISP kemudian mengatur lalu lintas data menuju internet.

GPRS
General Packet Radio Service ini adalah sistem koneksi Internet yang menggunakan perangkat GSM. GPRS merupakan value added atau nilai tambaha penggunaan ponsel. Dengan GPRS, pengguna bisa mencapai kecepatan traffic data 170kbps. Nama lain dari GPRS adalah GSM-IP (GSM Internet Protocol), karena menghubungkan pengguna dengan ISP. Dengan GPRS, panggilan voice dapat dilakukan secara bersamaan dengan transmisi data. Tentu saja, tergantung dari jenis ponsel yang digunakan. Dengan kemajuan teknologi, GPRS bisa digunakan juga untuk komputer yang dihubungkan dengan ponsel.Bahkan beberapa vendor menyediakan modem khusus GPRS.

Wave LAN
Teknologi untuk koneksi Internet ini cukup populer di kalangan warung Internet dan perkantoran. Selain harganya relatif murah, biaya koneksinya juga tidak sebanyak penggunaan kabel. Wave LAN cocok digunakan untuk lokasi yang belum atau sulit terpasang instalasi kabel telepon, pada jaringan sementara, dan kondisi khusus lainnya. Teknologi yang ada pada Wave LAN merupakan teknologi transmisi data menggunakan media radio yang dikenal sebagai Code Division Multiple Access (CDMA). Teknologi ini bertumpu pada teknologi Direct Squence Spread Spectrum (DS-SS) dari teknologi militer Amerika Serikat untuk transmisi data yang tidak mudah dilacak serta tidak mengganggu transmisi yang ada. Ada dua buah frekuensi yang saat ini yang digunakan oleh WaveLAN. Kedua frekuensi ini beroperasi pada jalur ISM (Industrial, Scientific & Medical Band), yaitu 915MHz dan 2,4GHz. Penggunaan WaveLAN di berbagai negara tidak memerlukan izin frekuensi. Hal ini dimungkinkan karena teknologi DS-SS, yang memungkinkan tidak terdeteksinya pemancar serta penerima radio pada frekuensi yang sama. Dengan menggunakan kode unik, sinyal informasi dipancarkan di beberapa frekuensi secara bersamaan sehingga sinyalnya sangat kecil, hampir tak bisa dibedakan dengan noise. Sinyal ini hanya bisa dideteksi penerima dengan kode penyebar sama. Dengan demikian, sinyal ini tahan berbagai macam gangguan sinyal lain. Kecepatan transmisinya beragam, dari mulai 19Kbps hingga 2Mbps. Selain menjadi alat komunikasi point to point, beberapa produk WaveLAN juga bisa digunakan untuk point to multipoint. Hal ini dilakukan dengan menggunakan satu WaveLAN berdaya besar sebagai base station

Dial Up
Sistem koneksi Internet paling popular ini, digunakan oleh mayoritas pengguna Internet di Indonesia. Sistem ini dikenal simpel dan mudah digunakan.Pelanggan cukup dial ke nomer penyedia dan langsung terhubung dengan Internet. Dial up kini telah menjadi sistem koneksi yang paling banyak digunakan oleh user di Indonesia. Dial up bisa menjangkau semua komputer yang telah terhubung dengan telepon rumah. Banyak ISP di Indonesia yang menyediakan koneksi Internet dial up menggunakan nomer layanan khusus 0809. Kelemahan yang paling mencolok dari sistem koneksi ini adalah biayanya Untuk biaya koneksi Internet, harus dihitung biaya dial up ke ISP dan pulsa lokal ke jaringan telepon

Global Worming


Global worming

Global Worming???(cacing global)???
GLOBAL WARMING adalah pemanasan global yang mengakibatkan semakin menipisnya ozon dibumi sebagai efek dari rumah kaca (gedung yang menggunakan kaca), polusi yang mengandung freon, foam dari hairspray, ataupun logam berat yang dibawa oleh co2 yang mempunyai sifat menghantarkan panas ataupun yang mengikis ozon. bayangkan bumi terdiri dari 3 bagian: 1.paling dasar bumi,2. lapisan tengah adalah ozon,3.teratas adalah sinar matahari.
bila di bumi terdapat rumah kaca yang memantulkan panas sinar matahari maka ozon (yg terletak di lapisan tengah antara bumi dan matahari) menanggung beban ganda yaitu sinar matahari itu sendiri dan pantulan sinar matahari dari bumi yang dipantulkan oleh rumah kaca plus polusi yg merusak ozon. mengakibatkan ozon semakin menipis..
semakin menipisnya ozon akan mengakibatkan bertambah tingginya suhu di bumi (yang disebut global warming) karena ozon yg melindungi bumi dari panas matahari sudah menipis, yg berpotensi akan mengakibatkan mencairnya salju di kutub utara dan selatan..sehingga dikhawatirkan bumi dapat tenggelam oleh salju yang mencair
untuk mencegah hal ini maka gedung2 yg menggunakan atap kaca harus dikurangi dan kita harus beralih ke energi atau bahan yang ramah lingkungan.

Manfaat Teknologi Informasi



PengertianTeknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data untuk menghasilkan informasi.

Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
• Bidang Pendidikan
• Bidang Ekonomi
• Bidang Pemerintahan

Manfaat Dibidang Pendidikan

· E-Learning, berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).

· Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan

· E-Library, Perpustakaan Digital

· Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

Manfaat Di Bidang Ekonomi

· E-Banking, transaksi perbankan secara online.

· E-Commerce, perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

· Enterprice Resource Planning (ERP), aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.

Manfaat Dalam Bidang Pemerintahan

· E-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti:
1. G2C (Governmet to Citizen)
2. G2B (Government to Business)
3. G2G (Government to Government)
Undang-undang Mengenai Tekhologi Informasi UU ITE
UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
termuat pada pasal 27-37, sedangkan Ketentan Pidana pada pasal 45-52. Pidana dapat berupa pidana penjara dan atau denda.

· Dampak Perkembangan Tekhnologi Informasi

Dampak Positif :
1. Lebih cepat
2. Lebih efisien
3. Lebih luas sebarannya
4. Lebih lama penyimpanannya

Dampak Negatif :
1. Kesempatan Kerja Makin Sempit
2. Berubahnya pola industrialisasi dunia

3. Tekanan-tekanan ekonomi dari negara maju
4. Penyalahgunaan seperti pornografi, pembajakan, atau perjudian.


http://www.ziddu.com/downloadfile/4379714/ManfaatTekhnologiInform ...

http://www.scribd.com/doc/14444033/Manfaat-Tekhnologi-Informasi

Selasa, 28 April 2009

E-Commerce



E-Commerce

E-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik.E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.

Tujuan dari aplikasi e-commerce adalah :

  1. Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
  2. Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, etc)
  3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif dan komunikatif
  4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
  5. Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.


Senin, 27 April 2009

E-Learning



E-learning

Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :

  • Pembelajaran jarak jauh
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

  • Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
  • Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
  • Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:

  1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
  2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
  3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
  4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait



E-Government






E-Government

Adalah penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan public secara efektif dan efisien.

Definisi yang terlampau sempit akan mengurangi atau bahkan meniadakan berbagai peluang yang ditawarkan oleh e-Goverment, sementara definisi yang terlampau luas dan mengambang akan menghilangkan nilai (value) manfaat yang ditawarkan oleh e-Goverment.

Pendefinisian e-Goverment secara lengkap dan mendetil supaya manfaat e-Goverment benar-benar dapat dinikmati oleh semua pihak yaitu bahwa penggunaan Information and Communications Technology (ICT) merupakan suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemerintahan, memudahkan pelayanan pemerintahan, memberikan akses publik untuk mengetahui informasi, dan membuat pemerintah lebih berguna bagi masyarakat.

Stakeholders adalah berbagai pihak yang merasa memiliki kepentingan (langsung maupun tidak langsung) terhadap peneyelenggaraan e-Goverment. Pihak-pihak yang dianggap sebagai stakeholder utama disini adalah:

  • Pemerintah, adalah pemerintah sendiri, baik yang berada di tingkat pusat maupun daerah.

  • Perguruan Tinggi, merupakan pusat dari tenaga ahli dan ilmu pengetahuan diberbagai bidang dalam sebuah negara.

  • Industri Swasta, Pembentukan e-Goverment sangat membutuhkan keberadaan dan keterlibatan pihak ini karena selain mereka merupakan entiti yang paling mengetahui mengenai berbagai produk teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan oleh e-Goverment, seringkali juga dapat mengalirkan investasi untuk membiayai proyek e-Goverment.

  • Lembaga Non-Komersial, Berbagai lembaga non-komersial semacam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yayasan, perhimpunan, asosiasi, dan institusi non-profit lainnya yang akan berfungsi sebagai pemantau dan evaluator dari implementasi e-Goverment.

  • Masyarakat, adalah merupakan subyek penting yang pada akhirnya akan merasakan manfaat e-Goverment. Sehingga yang menilai berhasil atau tidaknya sebuah implementasi e-Goverment adalah masyarakat/pelanggan.


Pengembangan e-Goverment diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu :


  1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap saat, tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.

  2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional.

  3. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara.

  4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah otonom.


Manfaat dari sistem e-Goverment yaitu melibatkan penggunaan ICT untuk :


  • Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para shareholdernya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal efisiensi dan efektivitas kinerja diberbagai kehidupan bernegara.

  • Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.

  • Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang di keluarkan pemerintah maupun shareholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.

  • Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

  • Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.

  • Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.